Sabtu, 19 Januari 2013

Di Yahukimo, Massa Golkar-Demokrat Rusuh

Papua - Jumat (18/1) kemarin di Yahukimo dikabarkan massa pendukung pasangan nomor urut 6 Habel Melkias Suawe-Yop Kogoya (Golkar) saling ejek dengan massa pendukung pasangan Nomor urut 3 Lukas Enembe-Klemen Tinal (Demokrat) yang berbuntut saling bentrok.  Bahkan dikabarkan 2 senjata api Polisi hilang serta 1 Polisi luka-luka.
Juru Bicara Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya keributan saat kampanye berlangsung di Lapangan Kantor Bupati Lama Dekai Yahukimo. ‘’Saat itu yang berkampanye pasangan Habel Melkias Suawe-Yop Kogoya yang diusung partai Golkar,’’ujarnya.
Mengenai kronologis kejadian, kata Sumerta Jaya, ribuan massa yang berada dilokasi kampanye mempertanyakan siapa sebenarnya yang akan dicoblos pada pemungutan suara 29 Januari mendatang, nomor urut 3 atau 6. “Masyarakat yang memadati lapangan kampanye kebingungan dan mempertentangkan mana yang sebenarnya di coblos. Pasalnya, sehari sebelumnya ada yang mengatakan boleh coblos nomor 3, dan sekarang coblos boleh coblos nomor 6,’’ucapnya.
Massa terus meminta kejelasan nomor urut berapa sebenarnya harus harus dicoblos. ‘’Yang jelas mereka ingin minta kejelasan, siapa sebenarnya yang layak coblos. Sehingga kemudian, sesama massa yang ada di sana terjadi keributan dan saling melempar batu,’’terangnya.
Saling lempar batu antar sesame massa terus terjadi, sehingga pasangan Habel Melkias Suawe-Yop Kogoya dan timnya dievakuasi dari panggung kampanya dan diamankan ke Markas Polres Yahukimo. ‘’Tim kampanye langsung diamankan guna menghindari lemparan batu,’’jelasnya.
Akibat kejadian itu, ada beberapa masyarakat yang mengalami luka-luka dan anggota Polisi ada 4 orang terluka. “Masyarakat dan Polisi yang terluka saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit setempat,’’ucapnya.   Katrena kejadian itu, kandidat ini diamankan di kantor polres dan selanjutnya akan terus dikawal
Menurut Sumerta Jaya, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap insiden itu. “Apakah ini salah satu upaya penggagalan masih diselidiki, tapi info terakhir, massa yang rebut adalah sesame massa yang berada di lokasi kampanye,’’paparnya.  
Mengenai kabar adanya 2 pucuk senjata api jenis revolver Polisi yang dirampas massa saat terjadi tindakan anarkis, kata Sumerta Jaya, masih diselidiki. ‘’Info itu masih didalami apa benar atau tidak, anggota masih dicek,’’ imbuhnya.
Sementara itu Bupati Yahukimo Ones Pahabol menuding Komita Nasional Papua Barat pemicu dan terlibat dalam aksi anarkis itu.  ”KNPB yang sengaja membuat kericuhan,’’singkatnya.
Pasnagan Habel Melkias Suawe-Yop Kogoya dan tim setelah sempat dievakuasi ke Polres setempat, kembali ke hotel tempat mereka menginap. Namun, tidak berapa lama kemudian karena merasa tidak  tenang mereka kembali ke Markas  Polres Yahukimo dan berencana menginap disana.
 Sementara dari Wamena, massa dikabarkan terus bertindak anarkis, rumah Wakil Bupati Jayawijaya Johhn Banua menjadi sasaran lemparan baru pada malam hari. Sumerta Jaya mengatakan, pihaknya masih melakukan pengamanan di kota Wamena. ‘’Kalau mengenai rumah wakil bupati masih kami selidiki,’’ucapnya.

Pasca Kampanye Pilgub, Wamena Rusuh
Sebelumnya pada hari yang sama Jumat (18/1),  hanya beberapa saat setelah kampanye calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua pasangan nomor urut 3 Lukas Enembe/Klemen Tinal berlangsung di Kota Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya itu dilanda kerusuhan.  Belasan mobil dirusak massa. Bahkan, kendaraan polisi juga tak luput dari amuk massa. 8 warga dilarikan ke Rumah Sakit setempat karena mengalami luka-luka.
Dari data yang berhasil dihimpun, pemicu kemarahan ribuan massa yang memadati Lapangan Sinapuk Wamena lokasi kampanye pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal bermula ketika Bupati Lany Jaya Befa Jigibalon membagi-bagikan uang pecahan seratus ribu rupiah, dari atas panggung. Namun, sebagian massa tidak kebagian, lalu mengamuk dan mulai melempari panggung kampanye.  ”Aksi pelemparan batu itu berlangsung 15 menit, tanpa bisa dihentikan aparat keamanan,’’ujar Ronald Tabuni salah satu saksi mata yang berhasil dihubungi.
Wakil Bupati Jayawijaya John Banua yang berada di panggung kampanye berupaya menenangkan massa, dengan mencoba membagi-bagikan uang lagi. Tapi karena massa masih ada yang belum kebagian, aksi pelemparan terus berlangsung. ‘’Tidak semua massa kebagian uang, yang tidak dapat inilah yang terus melakukan pelemparan.  Meski John Banua membagikan uang tapi itu juga tak cukup massa terus anarkis,’’ujarnya.
Aksi massa kemudian merembet hingga 500 meter dari lokasi kampanye tepatnya di Jalan Trikora dan Pattimura Wamena. Massa melempari toko yang ada disepanjang jalan tersebut. Lalu pemilik Toko langsung menutup usahanya menghindari terjadinya penjarahan.
Hotel Baliem Pilamo tempat menginapnya pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal juga tak luput dari lemparana massa.  Di kabarkan sedikitnya 12 mobil rusak dilempari massa, termasuk milik Polri dan Wakil Bupati Jayawijaya.  8 orang juga dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami luka-luka setelah terkena lemparan.
  8 warga dilarikan ke Rumah Sakit setempat karena mengalami luka-luka. Bahkan dikabarkan juga ada yang tewas 1 orang. Namun, Juru Bicara Polda Papua Kombes  I Gede Sumerta Jaya membantah kabar itu. ‘’ Tidak ada yang tewas, memang ada kejadian ribut, pada saat setelah kampanye nomor urut 3, sejumlah kendaraan dilempari dan jumlahnya masih diinventarisir. (jir/don/l03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar