Jika kita berbicara mengenai GEREJA, maka musuh kita dapat dibagi dua: yaitu yang berada didalam gereja dan yang berada diluar gereja.
Keinginan kita dalam membangun kehidupan gereja dapat saja tidak disukai oleh orang lain seperti kisah Nehemia saat membangun kembali tembok Yehuda ( Nehemia 2: 2-8). Musuh-musuh yang ada didalam gereja adalah mereka yang seolah-olah hidup didalam persekutuan tetapi mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan alkitab. Mereka berada didalam gereja tetapi mereka melalukan pembusukkan kedalam gereja. Jika kisah pembangunan kembali tembok Yehuda ini di asumsikan sebagai sebuah pembangunan gereja maka banyak permasalahan yang datang dari dalam sendiri seperti yang dialami oleh nabi Nehemia oleh komplain-komplain orang Yahudi sendiri. Sifat ingin memikirkan hal kepentingan, ada yang tidak memikirkan harga diri mereka dan membiarkan mereka menjadi seperti budak dan sebagainya yang membuat Nehemia menjadi MARAH (Nehemia: 5).
Contoh yang banyak terjadi belakangan ini adalah hal-hal pembiaran terhadap perbuatan yang melanggar kehendak TUHAN, perbuatan dosa. Perzinahan, aborsi dan sebagainya, disisi lain ajaran yang menyimpang dan bersekutu dengan keinginan dunia sehingga merendahlkan kekudusan gereja adalah musuh yang ada di dalam gereja. Hal ini adalah pekerjaan kekuatan lain yang senantiasa yaitu kuasa kegelapan/satan yang senantiasa mengangu kenikmatan dari buah-buah rohani seperti iman, kedamaian, suka cita, berkat-berkat didalam persekutuan.
Mereka yang mengatas namakan TUHAN untuk merusak gereja, mengangu aktifitas kegiatan rohani dan sebagainya. Semua itu adalah sebuah kegagalan dalam mengenal DIRI SENDIRI sebagai CIPTAAN TUHAN dalam MENGHARGAI orang lain untuk memuliakan TUHAN sang pencipta kita manusia. Namun dalam pembangunannya begitu banyak yang menentangnya (Neh 4: 1-14). Sehingga dibutuhkan
Ada hal lain yang bisa terjadi dimana orang-orang yang ada didalam gereja namun mereka bekerja sama dengan orang luar gereja untuk menganggu gereja. Hal ini terjadi dan mungkin saja terjadi seperti yang dialamai oleh Nabi Nehemia terhadap lawannya yang mencoba mengundangnya namun dengan motivasi yang jahat untuk mencelakakannya (Nehemia 6: 2-4).
Kekuatan dan senjata kita adalah Roh Kudus di dalam DOA, iman, tekad dan keseriusan, kesabaran dan pantang menyerah dan sebagainya didalam Yesus yang telah membuktikan hal itu dalam membangun keselamatan bagi kita sebagai manusia gereja. Dalam menghadapi berbagai permasalahan baik secara grejani dan pribadi kita harus mengandalkan TUHAN, bekerja dalam kebenaran dan menyampaikan kebenaran itu. Jika kesalahan itu tidak dapat ditangulangi dengan perkataan dan pengajaran, maka lakukan dengan tindakan dan jika tidak dapat dengan tindakan maka lakukan dengan sikap yang lebih tegas seperti yang dikukan oleh Nabi Nehemia dalam pengalammya membagun tembok Yehuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar